Dari Asa yang Gelisah ke Cahaya yang Pasti
Aku menyelesaikan masa kelas 10 dengan maksimal walaupun keterbatasan berinteraksi. Saat itu aku mengikuti eskul PMR meskipun hanya 1 semester saja di kelas 10. Setelah di kelas 10 yang penuh adaptasi, tibalah masanya aku masuk ke kelas selanjutnya yang semakin membuatku penasaran, bagaimana ya kehidupannya? Kelas 11, aku mulai banyak mengenal teman-temanku dan itulah awal hidupnya perasaanku. Masa itu terasa seperti membuka pintu ke taman rahasia yang selama ini tersembunyi. Teman-teman yang semula hanya nama di absen, kini menjelma menjadi sosok nyata dengan cerita yang berbeda-beda. Aku mulai mengenali mereka, satu per satu, seperti menemukan bintang di langit malam yang sebelumnya gelap gulita. Namun, ada satu perasaan yang terus menghantuiku. Perpindahanku dari sekolah Islam ke sekolah umum meninggalkan jejak kecil di hatiku. Tidak terlalu parah, tapi cukup membuatku merasa sedikit kehilangan arah. Per...